Keluarga harmonis memiliki kehangatan yang luar biasa dalam hidupku. Jangankan orang lain, aku sendiri sangat menginginkan keluarga harmonis. Keluarga harmonis apakah bahagia? Pasti bahagia, keluarga tidak akan terbentuk kalau tidak ada bahagia di dalamnya.
![]() |
Potret Keluarga Harmonis tentu Bahagia |
Terutama mempersiapkan keluarga bahagia menuju pembangunan keluarga di era revolusi industri 4.0 sekarang ini. Tidak hanya teknologi yang harus berkembang, pembangunan keluarga juga harus berkembang dengan cara meningkatkan intensitas komunikasi antar anggota keluarga. Bagaimana ya caranya?
Generasi keempat atau disebut dengan Revolusi Industri 4.0 adalah sebuah kondisi pada abad ke-21 ketika terjadi perubahan besar-besaran di berbagai bidang lewat perpaduan teknologi yang mengurangi sekat-sekat antara dunia fisik, digital, dan biologi [sumber : wikipedia].
![]() |
Pembangunan Keluarga Di Era Revolusi Industri 4.0 |
Negara Indonesia sedang memasuki tahapan revolusi industri 4.0 untuk lebih maju lagi. Terutama kita keluarga millenials di jaman now yang sangat konsumtif dengan media sosial turut peran serta mengikuti perkembangan ini. Menurut aku sih, gak masalah kita aktif di media sosial yang penting ada batasannya dan lebih komunikatif di dalam keluarga.
Nah, dalam memasuki era revolusi industri 4.0 ini tidaklah mudah membangun keluarga harmonis, tantangan pasti ada dan akan semakin berat. Keluarga dituntut untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang. Disinilah peran keluarga harus lebih bijak dan bersatu menghadapi tantangan tersebut secara family time.
Membangun Keluarga Harmonis dan Bahagia
di Era Revolusi Industri 4.0
di Era Revolusi Industri 4.0
Kesempatan yang sangat luar biasa bagi aku, pada kamis (14/11/2019) kemarin bersama teman-teman blogger diundang ke kantor BKKBN untuk sharing to caring bertajuk "Pengembangan Kebijakan Pembangunan Keluarga di Era Industri 4.0". Aku sangat antusias mengikuti acara ini, semakin mirisnya komunikasi dalam keluarga masa kini. Acara pun dihadiri oleh narasumber Dr. M. Yani, M.Kes, PKK selaku Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Dr. Pribudiarta Nur Sitepu selaku Sekertaris KPP dan PA serta dihadiri oleh Roslina Verauli seorang Psikolog kondang anak, remaja, dan kelaurga yang luar biasa ilmunya.
Kebanyakan masyarakat Indonesia masih tabu tentang program dan kinerja BKKBN. Tugasnya tidak hanya menggerakkan keluarga berencana cukup dua anak lho. Tapi lebih mengedukasi keluarga muda, keluarga remaja bahkan mempersiapkan keluarga era revolusi industri 4.0 ini.
BKKBN (Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Nasional) sebagai lembaga pemerintahan layanan publik yang mempunyai tugas di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana. Tentu BKKBN turut peran serta dan ambil bagian dalam mengembangkan pembangunan keluarga di era industri 4.0. Kenapa demikian?. Keluarga harus bersatu menghadapi perubahan teknologi.
BKKBN (Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Nasional) sebagai lembaga pemerintahan layanan publik yang mempunyai tugas di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana. Tentu BKKBN turut peran serta dan ambil bagian dalam mengembangkan pembangunan keluarga di era industri 4.0. Kenapa demikian?. Keluarga harus bersatu menghadapi perubahan teknologi.
![]() |
Dr. M. Yani, M. Kes, PKK, (Deputi Pemberdayaan Keluarga BKKBN) |
Menurut Dr. M. Yani dengan adanya program teknologi revolusi industri 4.0 dalam keadaan apapun kita harus menciptakan komunikasi dengan baik. Terutama semakin sedikitnya waktu berkumpul bersama keluarga dimana kedua orangtua bekerja pergi pagi pulang malam. Anggota keluarga sibuk dengan tontonannya dan smartphone yang memberikan kenikmatan tersendiri. Yang membuat anak-anak remaja sekarang ini salah langkah dan arah tiba-tiba terjadi kehamilan di usia dini. Semua ini bermula dari quality time keluarga.
Nah, untuk menangkal semua ini perlu kita lakukan pembangunan keluarga berplatform teknokogi revolusi industri 4.0. Supaya hal-hal yang dapat merusak kebahagiaan dan masa depan keluarga bisa dikondisikan secepat mungkin.
Banyak sekali informasi bahwa perlunya sosialisasi akan revolusi industri 4.0 sampai ke pelosok supaya tahapan yang diharapkan saling terintegrasi. Dr. Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan bahwa anak-anak sekarang tidak sama dengan anak jaman dulu. Jika ditanya cita-cita mau jadi apa, jawaban yang mengejutkan sebagai youtuber.
Kenapa harus youtuber? Apakah dari segi penghasilan, kemudahan interaksi dengan pekerjaan tersebut atau apa alasan dibaliknya. Semuanya serba simpel, seperti memesan makanan dalam beberapa menit makanan pun sampai dirumah. Semua teknologi sekarang serba instan. Itu semua berkat perkembangan teknologi merujuk ke revolusi industri 4.0. Semua kunci pembangunan keluarga ada ditangan kita. Tidak lain orangtua dan anak.
Keluarga Harmonis
Kembali Ke Meja Makan
![]() |
Roslina Verauli psikolog kondang favorit aku |
Sontak aku mendengar kata-kata Roslina Verauli yang membahas tentang keutuhan keluarga. Kata kembali ke meja makan ini tidak asing bagi aku terutama keluarga suku batak. Moment kumpul di meja makan sudah menjadi tradisi dialam keluarga kami. Ibarat kata makan tidak akan dimulai kalau anggota belum berkumpul satu persatu.
Benar sekali semua komunikasi antara keluarga itu tercipta di meja makan. Essensi berkumpul di meja makan ini yang sudah semakin hilang dari keluarga masa kini. Semua anggota keluarga seperti hidup individualis. Krisis rasa peduli bahkan bertutur kata yang sopan pun. Kenapa bisa terjadi?
![]() |
Peta Keluarga dengan 3 tantangan sistem family |
Ada 3 peta keluarga yang mencakup tantangan family sebagai pendukung dalam pembangunan keluarga harmonis yang menjadi pekerjaan rumah orangtua dan keluarga.
1. Family cohesion
Tingkat emosional yang dirasakan individu yang dilimpahkan ke tiap anggota keluarga. Hal ini berhubungan dengan komitmen dan waktu bersama seimbang waktu separateness vs togetherness.
2. Family flexibility
Setiap anggota keluarga memiliki kemampuan berubah dan beradaptasi. Artinya memiliki waktu luang buat keluarga.
3. Family communication
Kunci pembangunan keluarga harmonis saling komunikatif antar sesama anggota keluarga. Tidak hanya melalui group keluarga tetapi secara langsung berkumpul.
![]() |
Kami keluarga harmonis |
Peran komunikasi dalam Keluarga Bahagia untuk menghadapi revolusi industri 4.0 bisa kita hadapi dengan sistem family siap melawan tantangan. Nah, ketiga sistem family ini yang harus kita pupuk dalam keluarga. Sekarang kembali kepada kita bagaimana cara kita menerapkan sistem ini kepada keluarga kita.
Memang tidaklah hal yang mudah, semua butuh proses dan waktu. Tapi secara perlahan kita pasti menggapai keluarga harmonis. Aku dan suami selalu berkomunikasi mulai dari hal kecil keseharian kita.
#revolusikeluarga4
#keluargaindustri4
BKKBN juga sebagai badan yang paling dekat dengan keluarga harus bekerja sama dan kompak juga orang2nya ya menghadapu industri 4.0 apalagi yang mengkampayekan program2 tuk keluarga.
BalasHapusAku jadi semakin rajin nemenin mama papaku makan jadinya nih. Biasanya hanya kalau pas enggak ngapa-ngapain. Sekarang aku langsung ninggalin laptop tiap liat mereka mau makan.
BalasHapusBiasanya kalau nyuapin Zalwa aku sambil nonton TV, tapi abis ikut acara ini jam makannya Zalwa jadi jam kumpul keluarga hehe
BalasHapusOH di Batak juga ada kebiasaan makan bareng yo, mbak. APa namanya?
BalasHapusbulan puasa biasanya waktu terbanyak saya bs kumpul makan bersama keluarga, semoga bisa konsisten menerapkan kebersamaan makan bersama di hari biasa nih..yukk kita kembali ke meja makan
BalasHapusKumpul keluarga biasanya pas hari raya. Kalau tahu sesederhana itu cukup di meja makan mah lanjutkanlah! Hihihi... Secara keluargaku emang kalau makan ga di meja. Tapi duduk dibawah terus lesehan gitu deh.
BalasHapusSemoga kita semua tetap menjadi keluarga harmonis yah tika seumur hidup
BalasHapusPR bgt buatku untuk membuat moment berkumpul di meja makan, karena di meja makan suasananya penuh kehangatan dr anggota keluarga
BalasHapusSecara tak langsung ajakan 'makan tak makan kumpul' mesti harus digaungkan kembali. Saya setuju, bila dlm keluarganya kurang komunikasi pribadi seseorang pun pasti akan berperilaku sulit memahami lingkungan sekitar dgn baik
BalasHapusdulu waktu kecil suka makan di meja makan tapi sekarang sudah jarang, klo pun makan bersama biasa pas ada tamu jadi bis makan berbarengan
BalasHapusKeluarga harmonis bahagia dan sejahtera impian semua keluarga ya mbak tika :)
BalasHapuskuncinya sederhana ya tika untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4 yaitu melalui budaya makan bersama. yuk jangan tinggalkan tradisi makan bersama keluarga ya
BalasHapusKomunikasi memang sangat penting banget dalam keluarga ya, supaya ga salah paham. Komunikasi secara langsung juga wajib, harus rutin setiap hari nya bercengkrama, supaya kedekatan akan selalu terjalin ya...
BalasHapusbanyak yang retak rumah tangganya, anak-anak jadi broken home, gara-gara ortunya jarang komunikasi secara intensif yang positif. Gak kebayang ya kalau keluarga hancur gara-hara masalah komunikasi. Jadi bener banget mbak, ngobrol-ngobrol itu penting banget biar satu sama lain saling terikat
BalasHapusBudaya kumpul keluarga udah ada sejak dulu ya. Kalau dulu ngumpul di rumah, sekarang biasanya di restoran. Ngumpulnya sambil ngobrol tanpa gawai yaa
BalasHapusbenar kenapa harus youtuber? karena anak sekarang hidup dalam zaman yang serba instant. mau kaya bisa cepat tanpa capek-capek sama S3. mau terkenal bisa cepat tanpa harus jadi artis. semuanya instant.
BalasHapussaat ini emang akan sulit bila diminta waktu kumpul bersama. tapi setidaknya, pasti selalu ada waktu yang bisa dijadikan momen khusus kumpul bersama keluarga.
BalasHapusFamily time untuk kedekatan emosional antar keluarga itu penting deh... Kalo ga dekat scr emosional mana bisa bahagia kan?
BalasHapusTetep ya komunikasi kunci utama untuk terwujudnya keluarga bahagia dengan saling tatap muka di meja makan
BalasHapusKomunikasi adalah satu hal paling utama dalam ciptakan keharmonisan keluarga. Revolusi keluarga dan revolusi industri harus seiring sejalan agar memberi dampak positif.
BalasHapusmantul ini gerakan dari BKKBN ini
BalasHapusMembangun keluarga memang basisnya komunikasi, dan orang tualah yang mampu mengkondisikan
BalasHapusKalo baca BKKBN selalu ingat 2 anak cukup hehe.. komunikasi memang penting dalam keluarga. duh jadi pengen cepet2 berkeluarga nih #eh :D
BalasHapusKomunikasi memang penting banget mba,, makanya "ngobrol" itu penting buat ningkatin bonding antar keluarga, dirumah kalo lagi makan juga gak boleh ada yang pegang gadget
BalasHapusKeluarga millenials di jaman now memang sangat konsumtif dengan media sosial, jadi menjauhkan yang dekat karena sama-sama asyik sama gawai masing-masing. Setuu banget, kebersamaa nitu ada meja makan. Semoga tiga peta keluarga yang menjadi tantangan keluarga, yakni Family cohesion, Family flexibility, dan Family communication bisa tercapai oleh keluarga milenial.
BalasHapusKeluarga harmonis memang bisa menghasilkan generasi unggul krn di sana bisa tumbuh anak2 yg berbahagia ya mba..
BalasHapusorangtua saya pisah ketika saya SMA, yah bener aja hidup jadi kacau.. boro-boro deh ada waktu buat ngobrol sama orangtua.. kita terlalu kaku buat seperti itu hehehe.. Alhamdulillah skarang mereka sudah akur sih, walau masih berpisah, setidaknya demi cucu katanya.. jadi pelajaran hidup banget sih buat saya..
BalasHapusKalau makan bersama memang keluarga terasa lebih akrab ya mba Tika, sambil sharing kegiatan hari ini ngapain aja :)
BalasHapusMenghadapi revolusi industri 4 ini sudah tidak begitu asing bagi keluarga yang tinggal di kota. Saya suka kepikiran bagi penduduk di kampung seperti sih kampung saya ini bagaimana mereka menyikapi dan mempersiapkannya ya? Saya sedikit banyak tahu karena baca blog. Lha mereka boro2 baca blog, nonton tv aja belum tentu karena gak semua punya tv
BalasHapusKeharmonisan dalam rumah tangga itu katanya ngefek baik banget buat perkembangan anak juga yah
BalasHapusSetuju nih kembali ke meja makan karena disana tempat kita berkumpul dan bercerita sambil menikmati hidangan.
BalasHapusrevolusi mau ngga mau akan berdampak pada kita semua. sekarang sudah 4.0. fungsi manusia akan terus sedikit dan akhirnya nanti tidak digunakan lagi. kita harus meningkatkan kapasitas terus
BalasHapusKeluarga harmonis menjadi tujuan gerakan pembangungan ya mba, jadi mengedukasi masyarakat untuk membangun keharmonisa dahulu di rumah agar tenang dan kuat.
BalasHapusLets make a family time for better life...
BalasHapusKeluarga harmonis memang jadi tujuan setiap keluarga.
BalasHapusDari info diatas jadi punya gambaran tentang keluarga harmonis seperti apa.
4.0 ni jadi ngengetin kata-katanya Vikri Ijas, foundernya KitaBisa dot com. Sekarang semua serba upgrade 4.0. 1.0-nya sejak kapan ya? Tapi emang sih ya, perkembangan teknologi tu harus disikapi dengan mengikutinya untuk segala sisi kehidupan yang lain. Termasuk urusan keluarga.
BalasHapusYg terpenting utk memperkuat keluarga emang komunikasi ya?
BalasHapusKhsusunya komunikasi ortu ke anak.
Anak yang selalu dekat dengan ortunya pasti akan jd anak2 yang bisa bebas namun bertanggungjawab.
Komunikasi memang memegang peranan penting ya mbak dalam keharmonisan suatu keluarga. Makanya perlu saling pemahaman dan pengertian antara suami dan istri.
BalasHapustops abis artikelnya...
BalasHapus